Cerita Dibalik Skills Lab Sirkumsisi
Cerita Dibalik Skills Lab Sirkumsisi
Sirkumsisi dapat menjadi momok buat lu semua yang belum ngelakuin, tapi pernah ga sih kalian mikir gimana perasaan dokter yang "motong" punya orang?
Mengenal Sirkumsisi
Buat kalian anak kedokteran pasti udah gak asing lagi sama yang namanya sirkumsisi. Gw bahas singkat aja nih apasih sebenernya sirkumsisi? Sirkumsisi sering disebut dengan bahasa awam yaitu khitan/sunat. Ini adalah tindakan medis yang dilakukan dengan memotong sebagian ujung kulit yang menutupi kepala penis. Tujuannya adalah menjaga kebersihan dari alat kelamin anda sekalian.
Belajar Nyunatin Orang
Gw ngerasa paling takut kalo mau nyunatin orang. Karena gw harus memotong bagian yang merupakan bagian kesayangan para lelaki. Gw tau rasa takut yang mereka alami saat harus berhadapan dengan jarum suntik dan gunting yang mengarah ke senjata mereka. Untuk berhasil nyunat senjata orang asli, gw harus terlebih dulu bisa nyunatin manekin burung-burungan. Kira-kira seperti inilah penampakan manekinnya:
Dan sebagai orang yang belum sunat, gw merasa tidak tahu diri mengapa gw harus potong punya orang lain padahal gw belom ngelakuin hal yang sama ke punya gw. Memang terdengar egois. Bisa-bisa pasien gw akan ngomong dengan penuh dendam ke gw "dok abis ini saya yang gantian potong punya dokter ya?".
Persiapan alat
Dalam skills lab sirkumsisi ini, gw kaget banget karena alat-alat yang digunakan gak kayak yang ada dibayangan gw. Singkatnya alat-alat yang diperlukan adalah berupa:
- Minor set/Sirkum Set terdiri dari :
- gunting dengan ujung tajam dan tumpul,
- pinset anatomis,
- Klem lurus 3 buah,
- Klem bengkok 1 buah
- Neddle holder 1 buah
- pinset anatomis,
- Klem lurus 3 buah,
- Klem bengkok 1 buah
- Neddle holder 1 buah
- Jarum cutting ukuran kecil-sedang dan benang cat-gut plain ( lebih baik lagi bila ada yang atraumatik)
- Spuit 3 cc dan lidocain 2% atau Pehacain
- Kassa steril yang cukup
- Plester
- Duk steril bolong, handskun steril ukuran sesuai tangan
- Alkohol 70 % dan betadine
Ya segitu alatnya. Dan pas gw liat, gw bingung ini mau nyunat orang apa nyunat gajah. Dan tindakan yang harus gw lakukan sebagai dokter pun harus steril. Lu harus cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan, pake sarung tangan steril dengan tahapan yang bener, dan gaboleh pegang-pegang sembarangan lagi kalo udah ngelakuin tindakan karena bisa on steril/tidak steril lagi. Cara ngelakuin sirkumsisi pun gak segampang yang gw pikirin. Emang jadi dokter itu banyak banget tantangannya dan syaratnya. Itulah yang terngiang di kepala gw.
Baca juga: 6 tips keren masuk fakultas kedokteran
Akhirnya gw latihan pun selama 3 minggu buat persiapan ujian. Selama 3 minggu gw harus bisa menguasai tindakan nyunat ini selama 12 menit (buat persiapan ujian nanti). Ya, selama 12 menit, gw harus mengeluarkan kecepatan kilat gw buat nyunat burung orang sampe selesai. Mungkin kalo di kenyataan nya gw bakal terkenal karena bikin spanduk bertuliskan "SUNAT KILAT".
Saat Mendebarkan
Oke selama 3 minggu, gw udah belajar cara nyunatin orang dengan benar dan tepat. Gw udah menghapal langkah-langkah nya. Dari tindakan asepsis (membersihkan) burung, anestesi pake jarum suntik ke burung, tindakan motong kulit burung, jahit burung, dan memelihara burung.
Gw sampe beli patung burung-burungan orang buat gw belajar dirumah. Pas gw udah bosen sama patungnya, gw minta burung tetangga gw buat latihan. Tapi keesokan harinya tetangga gw izin pergi keluar kota selama 1 minggu. Aneh.
Hari ujian pun tiba, gw harus menyelesaikan tindakan ini dalam waktu 12 menit saja. Gw masuk ke ruangan berdua dengan temen gw sebagai asisten (karena tindakan sirkumsisi perlu asisten). Dan didalamnya udah ada penguji yang siap nilai kerjaan gw.
Dengan santai gw ngomong sama patung burung di depan gw, seolah-olah itu pasien "selamat pagi pak, jadi hari ini kita akan melakukan tindakan sirkumsisi ya pak, apa bapak bersedia?" patungnya diem. Penguji nya yang jawab "iya saya bersedia". Dalem hati gw berkata "jadi ini pengujinya yang mau di sunat ya?"
Tapi akhirnya gw melanjutkan kerjaan gw karena hanya 12 menit waktu gw. Di awal-awal pekerjaan gw sangat lancar. Namun malapetaka terjadi, disaat gw menjahit burung sang patung yang seolah-olah bapak-bapak, jarum gw nyangkut di karet patung itu (Seolah-olah kulit). Gw panik dan seketika merespon "dok tolong dok" ujar gw minta tolong sama penguji. Tapi dokter nya malah mendesah "aduh sakit dok aduh".
Gw bingung, jadi ini burung siapa sih. Dengan keringet dingin mengingat waktu yang tersisa tinggal sedikit, gw berusaha mengeluarkan jarum itu dari tempat tersangkutnya dan puji Tuhan temen gw bantuin. Akhirnya terlepaslah jarum itu dan gw menyelesaikan tugas gw sebagai pemotong kulit burung-burungan.
Berikut adalah pengalaman gw soal sirkumsisi/sunat yang biasanya kalian kenal. Sunat orang itu gak gampang bro, banyak tantangannya. Jadi tolong hargai kami sebagai tukang sunat anda.
Dan buat anda sekalian yang belum sunat, silahkan sunat dan datanglah ke dokter kepercayaan anda karena itu baik buat kesehatan kalian juga loh hehehe.
Baca juga:


0 Response to "Cerita Dibalik Skills Lab Sirkumsisi"
Post a Comment